Tadi atau lebih tepatnya sore tadi, gw dan keluarga kecil gw (kenapa disebut kecil? karna hanya ada gw,nyokap,dan ke3 kakak ipar)abis menonton film berjudul "perempuan berkalung sorban"
You guys must know this movie. Yep, film yang dibintangi sama revalina ini memberikan gw inspirasi untuk nulis blog ini.hohohoho.
Film yang berdurasi 2 setengah jam ini sangat membuat gw kewalahan. Kenapa? karena gw harus menahan diri untuk kebelakang (dan habis filmnya selesai gw langsung gerak jalan cepet ketoilet hauahaha). Newaay.. pada dasarnya film ini menceritakan tentang kegigihan seorang perempuan dalam mencapai apa yang diinginkannya.Yep , perempuan ini (namanya Anisa) menginginkan kebebasan untuk kaum wanita. Anisa yang lama tinggal di pesantren yang cukup konservatif itu akhirnya tidak tahan, dan memutuskan untuk 'memberontak' walaupunn jalan yang dia tempuh cukuup panjang dan menyedihkan..
Ceritanya, pesantren yang dikelola ayah anisa itu konservatif banget, pokoknya wanita itu kodratny cuma menikah, melayani suami, dan punya anak.Wah wah klo Indonesia sekarang kayak gitu,gw dah gila kali yaaa?? Dan katanya nih, memang masih ada lo pesantren2 di Indonesia sekarang ini,masih mempunyai pikiran kuno seperti itu..(beeh sedih bener euy!)
Hmm gw jadi mikir, gimana dulu Kartini memperjuangkan nasib perempuan,sampai pada akhirnya kita bisa kayak sekarang. Perjuanganny pasti luar biasa.. Gw bersyukur banget hidup dijaman yang modern .. tapi jangan salah ,di jaman sekarang ,masih banyak ketidakadilan yang dirasakan oleh perempuan.. Maka dari itu, kita harus terus berjuang supaya ga dilecehin lg sama laki2..ahuahahahaha. Paling engga kita bisa nunjukkin ke mereka kalo kita bisa mandiri!!
Ayo ayo let's keep on running and chasing your dreams. Let's be a KARTINI. :)
Love,
Tiks
Sunday, February 1, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
Selamat yah, Wik. Punya blog nih ye! Jangan jadikan blog sekedar forum curhat, yg terpenting adalah forum untuk menuliskan gagasan2 kita. Bravo, Kiwik!
Soal fenomena konservatif di pesantren, hal yang berbeda justru ditemukan di level nasional atau di Jakarta. Saat ini dengan mainstreaming kesetaraan gender di mana-mana, ketidakadilan terjadi.
Misalnya, pemilihan calon anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)kemarin. Calon anggota perempuan dengan sendirinya lolos tahap fit and proper tes di DPR, ya karena untuk memenuhi kuota perempuan di Bawaslu (minimal 30% dari keseluruhan calon anggota kalau tidak salah?). Padahal dari kualitas, mohon maaf, kurang.
Refly Harus yang berbobot dan terbaik dalam presentasi fit and proper test saja tidak lolos karena dia bukan alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan "dikalahkan" oleh perempuan.
Di samping itu, kl baca buku "Why Men Don't Listen and Why Women Can't Read Maps", Alan dan Barbara Pease menuding gelombang feminisme turut berpengaruh terhadap keretakan institusi keluarga saat ini yang mudah bercerai, dengan pendekatan sosiobiologi.
Menarik, ya.
Kartini itu memang kickass! Saya pernah ngobrol sama orang yang kagum bener sama Kartini, dan dia bilang, pelukis Indonesia yang pertama kali terkenal secara internasional dari Indonesia itu harusnya bukan Raden Saleh, tapi seorang perempuan bernama Kartini, yang ditawari beasiswa pergi ke Belanda dan belajar seni rupa di Rijksakademie. Adik perempuannya si Kartini juga tadinya mau dibayari buat ke Belanda dan belajar jadi dokter wanita pertama di Indonesia (yang bukan sekedar dukun beranak, maksudnya) Uhuy!
Kartini pandai menggambar dan membuat desain perhiasan sama perabotan kayu! Temen saya ini lagi nyari sketsa2 Kartini buat barang bukti.
Tapi sayang banget, Kartini menolak beasiswa itu. Adiknya juga batal berangkat.
Terus, katanya, ada kemungkinan kematian Kartini itu hasil konspirasi.
KEren abis.
Seru kalo ada yang bikin filmnya ya.
@ mas tya : hmmm terus yg ideal sebenarnya gimana? tp aku tetep setuju klo wanita harus mempunyai hak yg sama, sama laki2. kodrat dan hak kan berbeda..kodrat wanita emang melahirkan, tp disatu sisi dya juga pny hak lain selain melakukan kewajibanny ngurus anak dong. ye kan? wanita itu multitasking loh di dalam satu keluarga hoho
@M.Lim : hi makasih udah kasih comment.salam kenal.yups kartini emang hebat. I salute her.. iya coba ada filmnya seru jg tuh :)
Post a Comment